Ketika Sedih dan Ingin Menyerah

Hidup itu tidak selamanya berjalan sesuai keinginan. Walau sudah membuat rencana yang jelas dan detail, tetap saja ada kemungkinan rencana tersebut tidak bisa terealisasi. Rasanya sudah berusaha sekuat tenaga memberikan apa yang terbaik yang kita punya, tapi hasilnya jauh dari harapan. 

Kamu tidak sendiri

Setiap orang pernah mengalami hal semacam itu, pernah mengalami masa sulit dihidupnya.
Kesedihan
dan
kekecewaan.

Di hidup ini ada banyak hal yang tidak bisa kita kendalikan
Kita boleh menyusun rencana dan membuat harapan tapi Yang Diatas-lah yang menentukan.

Sang penciptalah yang memegang kendali.
Percayalah, Dia sedang membawamu ke suatu tempat yang lebih baik.

Dia membiarkan yang buruk hilang karena tidak lama lagi yang baik akan datang.
Dia sedang mempersiapkanmu, menguatkanmu, dan membentukmu.

Terimalah dengan ikhlas.

Ingat, perlu kita menyadari dan yakini bahwa yang kamu alami  bukanlah suatu hukuman tapi ini adalah sebuah kesempatan.

Kita hanya punya dua pilihan. Give up atau Get up.
Membiarkan masalah itu menghancurkanmu atau kamu memilih menjadikannya sebagai pelajaran dan kemudian bangkit.

source : Google

Jangan biarkan dirimu larut dalam kesedihan dan kekecewaan itu
tetaplah tegar melangkah dengan sabar
tetaplah tersenyum dengan tulus
tetaplah bersyukur disaat sulit sekalipun
tetaplah percaya pada-Nya
Dia sedang mempersiapkanmu, menguatkanmu, dan membentukmu.

Apa yang sedang kamu doakan, sedang Tuhan kerjakan.

Jangan menyerah, kita hanya perlu sabar dan percaya bahwa semua akan indah pada waktunya.

***
Kadang butuh jalur yang tidak nyaman untuk menggapai suatu tujuan. Hidup tidak selalu mudah dan tidak selalu menang.

Biarkan dirimu sedih dan kecewa
Menangislah, biarkan sedih dan kecewamu ikut larut bersama air matamu.

Jangan menyerah
Jangan merasa cukup sampai disini
Ingat kembali sudah berapa banyak keringat dan air mata yang bercucuran
Sudah berapa banyak yang kamu korbankan hingga kamu sudah sejauh ini
tetap fokus pada tujuanmu, cita-citamu.

Kamu boleh melihat ke belakang untuk intropeksi diri. Tapi jangan terlarut dengan kesedihan yang lalu. Malah kamu harus menjadikannya sebagai pelajaran supaya tidak melakukan kesalahan yang sama.

Tetaplah percaya pada-Nya. Berpikir positif dan yakin kepada-Nya karena Tuhan sesuai dengan prasangka hambanya.

Post a Comment

0 Comments