Strategi Instagram Marketing untuk Influencer 2020

Kalau kita memperhatikan dunia digital marketing saat ini, atau bahkan kita masuk didalamnya, pasti kita menyadari bahwa influencer marketing saat ini termasuk ke dalam jajaran teratas alat marketing di era digital marketing. Influencer sendiri merupakan orang yang memiliki followers dan audiens yang cukup banyak di media sosial, sehingga dianggap memiliki pengaruh yang kuat terhadap audiens mereka. Influencer ini contohnya adalah selebgram, youtuber, blogger dan sebagainya yang dipilih berdasarkan keahlian, popularitas dan reputasinya. tidak hanya dari kalangan orang-orang terkenal saja yang bisa menjadi influencer, dari kalangan biasapun bisa untuk menjadi influencer asalkan ia memiliki ciri khas tertentu, baik seni, lifestyle dan lainnya yang membuat khalayak tertarik untuk mengunjunginya dan akhirnya menjadi follower.

Salah satu media sosial yang saat ini paling banyak digunakan oleh influencer sebagai media untuk berkreasi dan promosi adalah Instagram. setiap bulannya, Instagram bisa memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif. Maka dari itu Instagram merupakan salah satu platform yang paling banyak digunakan oleh influencer saat ini dan kemungkinan besar untuk tahun 2020.

Semakin bertambahnya pengguna Instagram dan maraknya orang yang tertarik untuk menjadi seorang influencer, menjadi tantangan tersendiri bagi pendatang baru dan bahkan untuk menjadi selebgram-selebgram yang ada saat ini untuk mempertahankan reputasinya. Maka untuk bisa mempertahankan predikat Influencer, harus mengetahui mengenai tren-tren yang terjadi di media sosial saat ini, terutama Instagram. Berikut adalah beberapa tren Instagram marketing yang penting diketahui oleh Influencer agar bisa terus mempertahankan predikat Influencer yang disandangnya :

1. Konten Video adalah Raja

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya disini, saat ini konten video merupakan konten yang paling bisa menarik minat audiens dibanding teks dan foto. Slasan utama video lebih bisa menyentuh secara personal dan mampu meyakinkan audiens mengenai informasi yang disampaikan melalui video. Baik yang dibuat oleh brand maupun yang dibuat oleh influencer. Namun perlu diperhatikan untuk menjadi kreatif dan otentik, dalam artian influencer dituntut untuk membuat konten video yang original, mulai dari konsep hingga pesan yang ingin disampaikan kepada audiens.

2. Jangan lagi Berfokus pada Jumlah likes

Sejak beberapa bulan yang lalu, fitur likes di Instagram mulai disembunyikan. Dimulai dari Kanada menyembunyikan fitur like sejak bulan Mei 2019 dan kemudian menyusul negara-negara lainnya termasuk Australia, Brazil, Irlandia, Italia, Jepang, Selandia Baru dan Amerika Serikat. Untuk Indonesia penghapusan fitur like ini belum berlaku, tapi tidak menutup kemungkinan akan terjadi. Maka dari itu perlu kita tahu mengenai alasan dan dampak yang akan terjadi akibat dari penghilangan likes ini.
Fitur likes sering dijadikan indikator apakah konten yang dibuat memiliki peminat yang tinggi dan luas jangkauannya. Sehingga dengan penghapusannya, kemungkinan besar akan berpengaruh baik terhadap personal account atau business account. Tak terkecuali akun para influencer. Bagi influencer sendiri jumlah like sering dijadikan sebagai indikator kepopuleran.
Tujuan utama Instagram menyembunyikan fitur likes adalah karena ingin berfokus pada konten yang dibuat oleh pengguna dan menghilangkan efek kecemasan sosial bagi pengguna-pengguna yang selama ini berfokus pada jumlah likes di postingan mereka. Instagram berharap akan mendorong pengguna untuk memposting lebih banyak konten yang bisa menarik lebih banyak komentar, karena ini akan menjadi satu-satunya matrik pencapaian kesuksesan suatu konten.
Sebenarnya, fitur like tidak benar-benar dihilangkan, hanya disembunyikan saja. Sehingga yang bisa melihat jumlah like hanyalah si pemilik akun. Memang banyak influencer (yang berasal dari negara yang sudah berlaku penghapusan) yang mengeluhkan dampak dari penghapusan fitur like ini. Mereka mengatakan bahwa engagement dan pertumbuhan follower-pun menjadi lamban dan dikhawatirkan akan mempengaruhi pendapatan mereka. Namun dengan adanya penghapusan fitur ini sebenarnya akan menghapus kompetisi like di kalangan user dan menjadikan influencer lebih berfokus pada kualitas konten yang mereka buat agar tetap bisa menarik audiens.
Penghapusan fitur likes ini belum merata, termasuk di Indonesia. Tapi dengan kita mengetahui hal diatas lebih awal, kita akan bisa mengantisipasinya dan tidak panik ketika fitur like benar-benar dihilangkan di Indonesia. Sudah siap ?

3. No Edit-Edit Club

Tren #nofilter akan semakin banyak dipakai oleh influencer. Namun Instagram sendiri, akun yang memang lebih mengutamakan visualisasi, masih tetap mengedepankan estetika. Maka penambahan sedikit filter masih bisa ditolerir demi tercapainya maksud dan emosi tertentu suatu gambar. Tapi tetap tidak terkesan berlebihan. Akan tetapi influencer tetap tidak boleh mengesampingkan kualitas gambar dan tulisan. Dengan tulisan atau caption yang menarik, akan bisa mengikat dan membangun emosional audiens.

4. Koneksi yang Kuat dan Konten yang Berkualitas untuk Audiens

Untuk menarik dan mempertahankan audiens, influencer harus benar-benar membuat konten yang berkualitas dan sedikit lebih nyata mengenai kehidupannya (tidak fake). Selain untuk memberi nilai, influencer bisa memberikan pandangan sekilas dan mengajak audiens turut merasakan mengenai kehidupan dan pesan yang disampaikan melalui konten. Dengan demikian, influencer bisa menciptakan hubungan yang lebih kuat antara influencer dan audiens. Contoh konten yang bisa dibuat ialah seperti konten yang benar-benar menunjukan kepribadian nyata sang influencer dan berani untuk menampilkan sisi "tidak glamour" influencer. Selain di feed, maksimalkan juga fitur instasory dengan membuat konten yang lebih informatif dan bisa menarik interaksi dengan audiens.

5. Perbanyak dan Pertahankan koneksi dengan Brand dan Komunitas

Profesi influencer akan benar-benar menjadi partner yang kuat untuk brand. Maka penting untuk menjaga hubungan baik sebagai investasi. Walaupun kontrak sudah berakhir, hubungan baik harus dipertahankan dengan harapan adanya kerjasama kembali di masa depan. Bagi brand sendiri penting untuk menjaga kemitraan yang lama dan terintegrasi dengan influencer. Hal ini menjadi kabar baik bagi influencer. Karena memungkinkan untuk terjadinya kerjasama dalam waktu yang cukup lama.
Selain dengan brand, influencer juga harus menjaga hubungan baik dengan influencer lainnya. terutama dengan influencer dalam line yang sama. misalnya beauty influencer dengan sesama beauty influencer, juga dengan aktif  mengikuti berbagai event yang mana sesama beauty influencer bisa saling bertukar pikiran dan saran. Selain itu dengan menghadiri event, sesama influencer akan saling mempromosikan. Misalnya dengan tagging akun kita. Sarana marketing yang praktis kan ?

6. Platform Media Sosial dan Fitur Baru

Saat ini Platform baru dan tools di Instagram membanjiri kancah media sosial. Hal ini memberi kekuatan bagi influencer. Salah satu platform media sosial yang sedang digemari adalah Aplikasi TikTok. Sehingga influencer bisa juga membuat konten di TikTok untuk melipatgandakan upaya pemasaran dan jangkauan audiens yang lebih luas. Terutama untuk Micro-influencer. 
Seperti sudah dibahas sebelumnya mengenai penghapusan fitur like, influencer disarankan untuk memperluas jaringan pemasaran dengan signup di platform lain. Hal ini akan membantu metrik kinerja dengan lebih baik. Sehingga influencer tidak perlu bergantung pada jumlah like yang didapat.
Pembuatan konten di platform lain menjadikan konten lebih kreatif dengan tools yang disediakan aplikasi pihak ketiga tersebut, dengan me-repost di akun instagram, ini seperti akan memberikan suguhan yang baru, unik dan kreatif dan bisa menarik perhatian audiens.

Itu dia 6 tips Instagram Marketing 2020 bagi Influencer. Kalau kalian memiliki tren Instagram Marketing lainnya, bisa share ya di kolom komentar :)


Post a Comment

0 Comments